Rabu, 05 Oktober 2011

Takkan Lari Jodoh Dikejar

Hidup didunia memang indah jika kita melihat dari segi yang positif. Kemarin baru nonton sebuah film, di situ ada suatu dialog yang cukup menarik perhatian saya. Begini kira-kira bunyi frasenya, “Jika engkau benar-benar menginginkan sesuatu, sedemikian inginnya sampai kau benar-benar merasakannya, maka ia akannyaris menjadi kenyataan, tinggal kau saja yang perlu sedikit usaha untuk mewujudkannya”.
Membaca sejarah dan kisah-kisah yang memiliki pelajaran, sungguh sangat mengasyikkan. Saya baru tersadar ternyata memang jodoh itu di tangan Allah, meskipun ada sedikit guyonan dari beberapa orang yang berkata bahwa, “Iya memang jodoh di tanganAllah, tapi klo nggak kita ambil, ya dia akan tetap berada di tanganNya”. Benarjuga ya, tapi nggak seratus persen benar kok.
Dalam kisah Nabi Allah Musa AS, diceritakan bagaimana beliau mendapatkan isterinya, yaitu ketika beliau menolong wanita penggembala kambing untuk menggiringkan kambing-kambingnya mendapatkan airminum.
Ataupun kisah populer mengenai seorang jujur yangmemakan buah yang terhanyut di sungai, lalu karena ia merasa berdosa telah memakan buah yang bukan miliknya, ia melaporkan kepada pemiliki kebun yang pada akhirnya malahan menikahkannya dengan anaknya yang shalihah dan cantik.
Bagaimanakah mungkin hal-hal yang sepertinya tidak dimaksudkan untuk mendapatkan pasangan hidup malah bisa mengarahkan diri menuju penemuan pasangan hidup yang terbaik? Itulah yang disebut dengan jodoh.
Tulisan ini tidak untuk melemahkan kita dalam usahapencarian pasangan hidup dengan menumbuh-suburkananggapan bahwa nanti juga jodoh kita akan datang sendiri, bukan itu maksudnya. Tapi tulisan ini dibuat untuk menyemangati diri di tengah ikhtiar kita yang optimal untuk mendapatkan pasangan hidup yang terbaik.
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang adapada diri mereka sendiri. (QS.Ar Ra’d:11)
Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamuitu, anak anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?" (QS. An Nahl:72)
Dan orang-orang yang berkata, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kamiisteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut denganpenghormatan dan ucapan selamat di dalamnya, mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. (QS. Al-Furqaan: 74-76)
---000---